PT Dahana Bakal Bangun Pabrik Bahan Peledak di Timor Leste

Liputan6.com, Jakarta - PT Dahana (Persero) akan mulai membangun pabrik bahan peledak di Timor Leste pada 2020 mendatang. Pabrik tersebut nantinya ditargetkan bisa beroprasi pada pertengahan 2020 atau tepatnya pada Juli 2020.

Direktur Utama PT Dahana, Budi Antono, mengatakan untuk nilai investasi pembangunan pabrik di Timur Leste pihaknya sudah menyiapkan dana sebesar Rp 10-15 triliun. Adapun kapasitas pabrik tersebut hanya sebesar 1.000 ton bahan peledak per tahunnya.

"Nanti kita bangun pabrik kebetulan tanggal 13 atau 15 November orang Timur Leste ke sini. Negosiasi," kata dia saat ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (12/11).

Budi mengatakan, pembangunan pabrik dicanangkan juga untuk mensuplai keperluan bahan peledak di proyek kuari Tibar Bay Port Dili Timor Leste. Di mana pelabuhan itu nantinya bakal rampung pada 2022 dan diresmikan sebagai pelabuhan terbesar (internasional) di Timor Leste untuk kegiatan bongkar muat peti kemas.

"Kalau Tiimor Leste untuk pelabuhan internasional. Karena di sana Timor Leste banyak gunung daripada bongkar gunung mending buka trowongan," kata dia.

BUMN yang bergerak di bidang bahan peledak komersial dan militer, selama ini hanya mensuplai bahan peledak ke Timor Leste. Dengan pembangunan pabrik tersebut diharapkan dapat lebih menguntungkan dari kedua belah pihak.

Sebelumnya, PT Dahana (Persero) menggandeng perusahaan lokal Incanto Weste Unipessoal LDA untuk keperluan peledakan di proyek kuari Tibar Bay Port Dili Timor Leste. Kerja sama ini berbuah ekspor bahan peledak Dahana ke Timor Leste yang dikirim dalam tiga kali pengiriman.

"Betul, kami mengekspor bahan peledak ke Timor Leste untuk project kuari ini. Bahan peledak dikirim dalam tiga kali pengiriman, masing-masing pengiriman 11 kontainer dengan nilai kontrak senilai 420 ribu dolar AS," kata Direktur Utama PT Dahana (Persero), Budi Antono lewat keterangan resmi diterima di Jakarta, Jumat.

Adapun bahan peledak yang diekspor berupa dayagel, detonator electric dan non electric, detonating cord serta amonium nitrat.

Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com

Erick Thohir Fokus Benahi BUMN yang Sakit

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan melakukan pembenahan internal BUMN sebagai fokus kerjanya.

Erick menyatakan, BUMN bisa menjadi lokomotif bersaing di luar negeri jika sudah berbenah dari dalam terlebih dahulu.

"Target kerja nanti ada beberapa tahun ke depan, yang penting sekarang BUMN fokus kepada hal yang hari ini dibutuhkan, yaitu lebih banyak di dalam negeri. Banyak hal yang harus diperbaiki saat ini," ujarnya di Jakarta, Senin (11/11/2019).

Erick mengakui, banyak BUMN yang harus "disembuhkan" dari "penyakitnya", seperti PT Asuransi Jiwasraya (Persero), PT Krakatau Steel (Persero) dan lainnya. Dalam hal ini, pembenahan direksi jadi hal yang penting dalam menyehatkan BUMN tersebut.

Seluruh pengangkatan jajaran direksi, lanjut dia, harus ditentukan melalui TPA (Tim Penilai Akhir). Hal ini sesuai dengan arahan Presiden untuk memastikan direksi dan komisaris BUMN memiliki integritas.

"Banyak sekali direksi komisaris BUMN yang sangat bagus, tetapi sekarang kita dorong agar lebih profesional, lebih transparan dan karena itu TPA akan dijalankan, sudah berjalan sebenarnya," imbuh Erick.

Untuk prosesnya sendiri, penentuan TPA akan berjalan seiring direksi dan komisaris bekerja. "Masa orang dicopot-copotin orang lagi pada kerja. Biarkan para direksi dan komisaris BUMN bekerja secara semangat, kita juga support dari Kementerian BUMN," tuturnya. 
Sumber:Liputan6.com
Share:

Recent Posts